SEJARAH

sejarah pondok pesantren riyadul mustaqim dan Berdirinya smprm

Cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Riyadul Mustaqim tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda. Setelah Laskar Diponegoro tercerai-berai, mereka membuka lahan baru untuk menyiapkan kader pejuang sekaligus membumikan ajaran islam. Tidak terkecuali di Bantar, Kertayasa Kecamatan Mandiraja Banjar Negara. Kamp perjuangan di masa perlawanan tersebut berdiri Masjid sebagai pusat aktifitas perjuangan yang nanti dikemudian hari berdiri Pesantren dengan berbagai penunjangnya. Pada masa tersebut,  Kyai Ahmad Basrawi sebagai pandega perjuangan menjadi pengggembleng masyarakat sekitar dan puluhan santri dari daerah Jawa barat. Beliau juga tercatat sebagai tokoh pendiri NU cabang Banjarnegara.

Pada era  berikutnya, menantu Kyai Basrawi yang bernama Khozin Azror diamanati membina masyarakat Mandiraja. Sambutan antusias dari masyarakat sekitar membuat masjid tidak pernah sepi dari kegiatan keagamaan. Beliau fokus mendidik masyarakat dan ikut terlibat aktif dalam membumikan ajaran Ahlussunah wal Jamaah dan menjadi Rois Syuriah MWCNUMandiraja.

Sekembalinya KH. Abdul Halim dari pesantren, terdapat beberapa junior yang ikut “boyong”. Nama terahir merupakan anak pertama dari KH. Khozin Asror yang sekarang menjadi Pengasuh pesantren. Pada era pertama (1998-2012) pesantren Riyadul Mustaqim hanya mengelola pendidikan tradisional dan pembinaan masyarakat sekitar. Untuk mengembangkan Pesantren, pada tahun 2008 dibuatlah Yayasan Pondok Pesantren Riyadul Mustaqim sebagai payung yang menaungi unit-unit pendidikan dan memprakarsai dibukanya SMP Plus Riyadul Mustaqim pada tahun 2012. 

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai